
Tekan Inflasi, Bulog Sulteng-Pemkab Sigi Akselerasi Pangan Murah untuk Masyarakat
Perusahaan Umum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten Sigi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menekan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait penyelenggaraan penyaluran komoditi pangan dalam rangka pengendalian inflasi Kabupaten Sigi di kantor Bulog Sulteng, Jalan Mohammad Yamin, Kota Palu, Jumat (14/10/2022).

Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Kanwil Sulteng, David Susanto, mengatakan, skema penyelenggaraan penyaluran pangan dalam bentuk pasar murah. Nantinya, sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Sigi akan berurutan dilaksanakan untuk mempermudah akses pangan murah masyarakat dengan harga terjangkau dan disubsidi pemerintah.
“Kita mulai dari Kecamatan Pipikoro, yang paling jauh, paling lambat Minggu depan, kita mulai akselerasi,” katanya usai pelaksanaan seremoni penandatanganan PKS.
David menjelaskan, pihaknya akan menyelenggarakan di pusat-pusat pemerintahan, ada di kantor kecamatan dan di kantor desa. Namun demikian, pihaknya akan melihat situasi dan kondisi wilayah, jika tidak dimungkinkan pelaksanaan pasar murah, maka akan dilaksanakan pendistribusian langsung ke konsumen via paket-paket pangan.
“Komoditi yang akan disediakan seperti beras, migor, gula, tepung terigu, bawang merah, bawang putih, mentega, susu. Soal ketersediaan stok, sangat tersedia, Bulog siap memenuhi kebutuhan kerja sama ini,” kata David.

Bulog Sulteng menyatakan, pelaksanaan pasar murah paling cepat tuntas selama dua pekan. Disamping itu, Bulog juga akan mempertimbangkan waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu masyarakat, sebab di Kabupaten Sigi, banyak masyarakat memiliki profesi petani.
“Jangan sampai momen-nya tidak tepat, kita adakan untuk masyarakat, sementara masyarakat tidak bisa datang. Kita menghindari itu, makanya kondisional,” ungkapnya.

Saat ini, menurut pantauan Bulog, harga kebutuhan pokok tidak jauh berbeda dengan Kota Palu. Dengan adanya pasar murah yang dilaksanakan pemerintah akan memberikan kesempatan memproteksi harga untuk tidak melonjak tajam.
“Ini upaya awal, rangsangan masyarakat berbelanja,” tutup David Susanto.